Posted by : MentorKita
Kamis, 25 Agustus 2016
Key Word : Do’a, Islam, Penghalang Ijabah,
Dosa, Adab, Khusyu, Kedzaliman
Sahabat
Allah yang maha agung berfirman dalam QS Al-Muminun ayat 60 bahwa allah akan
mengabulkan setiap do’a yang dipanjatkan oleh hamba-hambanya. Tetapi dalam
perkara pengabulan do’a terdapat beberapa hal yang dapat menghalangi
terkabulnya suatu do’a yang kita panjatkan. ketika do’a kita belum terkabul
maka marilah kitta introfeksi diri apakah diri kita masih sering melakukan
perbuatan-perbuatan yang menghalangi terkabulnya suatu do’a seperti berikut :
1.
Dosa
Banyak hadis dan firman Allah yang menjelaskan bahwa dosa dapat
menghalangi terkabulnya sebuah do’a. dosa-dosa seperti: memutus hubungan
kekerabatan, bersikap lalim dalam berdoa, atau mengonsumsi makanan yang haram.
Secara umum, seluruh perkara ini menjadi penghalang terkabulnya doa.
2.
Memakan makanan haram
Makanan yang haram menjadi
sebab tertolaknya doa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis rasulullah yang
diriwayatkan oleh imam muslim :
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,“Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima
sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan
kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul.
Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan
kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki
yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menceritakan
tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang
ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat
tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram,
minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan
makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?”
(HR. Muslim)
3.
Meninggikan suara dan berlaku sombong ketika berdo’a
Meninggukan suara dan berlaku sombong ketika berdo’a menjadi
salah satu penghalang terkabulnya suatu do’a, karena Allah telah berfirman
untuk berendah diri dan menggunakan suara yang lembut ketika hambanya
memanjatkan do’a
“Berdoalah
kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.”
(Q.S. Al-A’raf:55)
4.
Tidak Khusyu dalam berdo’a
Kekhusyuan
merupakan salah satu syarat diterimanya suatu ibadah termasuk do’a. Allah tidak
akan mengabulkan do’a yang dipanjatkan secara lalai, ketika berdo’a hendaklah
kita bersungguh-sungguh dengan hati yang yakin dan khusyu bahwa kita sedang
meminta kepada dzat yang maha pemurah dan tentunya yakin bahwa do’a kita akan
terkabul.
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits, yang sanadnya
dinilai hasan oleh Al-Mundziri, dari Abdullah bin Umar radhiallahu
‘anhuma, bahwasanya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika kalian berdoa kepada Allah maka berdoalah kepada-Nya dengan penuh
keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Sesungguhnya, Allah tidaklah
mengabulkan doa seorang hamba, yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”
5.
Putus asa kepada Allah
Allah
telah berfirman bahwa Allah sebagaimana prasangka hamba-Nya kepada-Nya. Jika
kita ketika berdo’a putus asa bahwa do’a kita tidak akan terkabul maka
kemungkinan besar Allah tidak akan mengabulkan do’a kita. Padahal Allah telah
menjamin bahwa Dia akan mengabulkan setiap do’a yang dipanjatkan hamba-hambanya
tentunya dengan cara-Nya dan waktu yang paling tepat dan paling baik.
”Dan
Rabbmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(TQ.S. Al-Mu’min:60)
6.
Tergesa-gesa
Al-Bukhari
dan Muslim, bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Doa
yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia
tidak tergesa-gesa. Dirinya berkata, ‘Aku telah berdoa namun tidak juga
terkabul.’”
7.
Berdo’a meminta kedzaliman
“Di
muka bumi ini, tidak ada seorang muslim pun yang memanjatkan doa kepada Allah
melainkan Allah pasti akan memberi hal yang dipintanya atau Allah akan
memalingkannya dari keburukan yang senilai dengan isi doanya, sepanjang dia
tidak memohon doa yang mengandung dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.”
(H.r. Turmudzi dan Ahmad; dinilai sebagai hadits hasan-shahih oleh
Al-Albani)
Allah
yang maha pemurah telah berjanji akan mengabulkan setiap do’a dan janji Allah
adalah pasti kebenarannya. Pengabulan dari setiap do’a yang dipanjatkan tentu
dengan cara Allah yang terbaik dan pada waktu yang paling tepat,
Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu
berkata Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa dan
tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan Allah akan memberinya
salah satu di antara tiga hal: doanya segera dikabulkan, akan disimpan baginya
di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan
permohonan yang dipintanya.” Para shahabat berkata, “Kalau begitu, kami
akan banyak berdoa.” Rasulullah menanggapi, “Allah lebih banyak (untuk
mengabulkan doa kalian).” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dengan
sanad jayyid; hadits ini berderajat sahih dengan
adanya beberapa hadits penguat dari jalur ‘Ubadah bin Shamit yang diriwayatkan
oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim, serta dari jalur Abu Hurairah yang diriwayatkan
oleh Ahmad dan selainnya.)
Allahu’alam