Archive for Agustus 2016

Key Word: Do’a, Mustajab, Ijabah, Musafir, Do’a Dzun Nun, Manusia


Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berdo’a dalam Al-Quran surat Al-Mukmin :

“Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'”. (QS. Al-Mukmin 40: 60)

Do’a merupakan perintang yang dari Allah yang maha pengasih. Doa setiap manusia pasti akan diijabah dengan cara dan waktu yang ditentukan oleh Allah, dan ketentuan Allah merupakan ketentuan yang terbaik dan pasti terjadi. Dari beberapa riwayat hadits dan ayat-ayat Al-Qur'an, disebutkan ada Do'a-do'a yang mudah untuk dikabulkan oleh Allah azza wa jalla (Do'a Mustajab). Do'a-do'a mustajab itu diantaranya adalah:

1. Do’a Seorang Muslim Untuk Saudaranya Tanpa Dia Ketahui

Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwasanya ia berkata, “Apabila seorang Muslim mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka pasti malaikat yang ditugaskan (kepadanya) akan mengucapkan, “Engkaupun akan mendapatkan yang semisalnya”. (HR. Muslim)


2. Do’a Orang Yang Teraniaya

Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya, “Takutlah kalian terhadap do’a orang yang dizhalimi, karena tidak ada hijab antara do,a itu dengan Allah” (HR. Bukhari)


3. Do’a Orang Tua Untuk Anaknya



4. Do’a Seorang Musafir

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu do’a orang yang teraniaya, do’a musafir, dan do,a orang tua untuk anaknya” (HR. Tirmidzi )


5. Do’a Orang Yang Berpuasa Ketika Berbuka

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah no. 1753)

6. Do'a Pemimpin Yang Adil

Dari Abu Hurairah ra., secara marfu’, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak ditolak, orang yang berpuasa hingga berbuka, do’a pemimpin yang adil dan do’a orang yang teraniaya. Allah akan mengangkat do’a mereka ke atas awan, membukakan pintu-pintu langit untuknya, dan berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku, sungguh, Aku akan menolongmu walaupun dengan selang waktu’” (HR. Tirmizi )


7. Doa Anak Shaleh

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim)


8. Do’a Orang Yang Berada Dalam Keadaan Darurat

Allah SWT berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml 27: 62)


9. Do’a Orang Yang Tidur Dalam Keadaan Suci Dan Berdzikir

Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila seorang muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, lalu terbangun di malam hari, kemudian berdo’a kepada Allah SWT meminta kebaikan dunia dan akhirat, maka pasti Allah akan memberikan kepadanya”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad )


10. Berdo’a Dengan Menggunakan Do’a Dzun Nun (Do’a Nabi Yunus alaihissalam)

Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam perut ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’. Jika seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkannya’” (HR. Tirmidzi )


11. Do’a Orang Yang Terbangun Di Malam Hari Dengan Do’a Yang Ma’tsur

Dari Ubadah bin Shamit ra., dari nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Brangsiapa yang terjaga di malam hari, lalu mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir, Alhamdulillaah, wasubhanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan: ‘Allahummaghfir lii’ (Ya Allah, ampunilah aku). Atau do’a yang lain, niscaya akan dikabulkan do’anya. Jika ia berwudhu’ dan shalat, maka diterimalah shalatnya” (HR. Bukhari )


12. Do’a Anak Yang Berbakti Kepada Kedua Orang Tuanya

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, lalu ia bertanya, ‘Dari mana aku memperoleh derajat ini?’. Allah SWT berfirman, ‘Dengan permohonan ampun anakmu untukmu’” (HR. Ahmad, sanadnya dinyatakan shahih olh Ibnu Katsir)


13. Do’a Orang Yang Menunaikan Haji, Umrah Dan Berperang Di Jalan Allah SWT

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menunaikan haji, dan orang yang menunaikan umrah adalah utusan-utusan yang menghadap kepada Allah. Mereka dipanggil oleh-Nya, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya, dan mereka pun meminta kepada-Nya, maka Allah akan memberinya” (HR. Ibnu Majah)

14. Do’a Orang Yang Banyak Berdzikir Kepada Allah SWT

Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang banyak berdzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil” (HR. al-Baihqi dan ath-Thabrani )


15. Do’a Orang Yang Dicintai Dan Diridhai Oleh Allah SWT

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang dengannya. Hamba-Ku tidak akan dapat mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan nafil, sehingga Aku mencintainya. Maka jika Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan melindunginya. Aku tidak pernah ragu-ragu dalam sesuatu yang Aku kerjakan seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin. Hal itu karena ia tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka keburukan terjadi kepadanya’” (HR. Bukhari)


16. Orang Yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda. "Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang". (HR. Tirmidzi, dan al-Hakim )

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir dan zhalim sebagaimana firman Allah SWT.

"Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu". (QS. Az-Zumar : 8).

Dan firman Allah SWT:

"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya". (QS. Yunus : 12)


17. Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.

Allah SWT berfirman. "Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu menginga(Nya)". (QS. An-Naml : 62)

Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yang dalam keadaan terpaksa yang tidak mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang yang berdosa dan sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud terpaksa adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan, kesempitan atau sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq (keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yang berdoa dalam keadaan terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yang menghalangi terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah telah menjamin bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang untuk ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya


Orang yang Mustajab Do'anya

Posted by : MentorKita
Minggu, 28 Agustus 2016
0 Comments
Key Word : Harddisk, Media penyimpan data, feromagnetik, Magnetisasi, Magnet Permanen.

Harddisk adalah media penyimpanan dengan kapasitas penyimpanan mulai dari ratusan megabyte hingga ratusan gigabyte dan akan terus bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi komputer. Kecepatan putaran ketika membaca dan menuliskan data menentukan kecepatan akses data ke hard disk, oleh sebab itu akses data ke hard disk adalah yang tercepat dibandingkan media penyimpanan yang lain. Harddisk adalah media penyimpanan yang terbuat dari magnetik disk.

Harddisk didisain untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Letak hard disk ada di dalam cpu. Media penyimpanan ini memerlukan arus listrik sehingga dapat dilihat di dalam cpu bahwa hard disk dihubungkan oleh power supply.

Data dalam hard disk diletakkan pada piringan magnetik pada lingkaran-lingkaran yang disebut dengan track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency. Dilihat dari koneksinya, hard disk ada dua macam. Yakni hard disk SATA dan hard disk IDE (Utomo. Bagus Tri, 2013).


 Gambar 1. Prinsip kerja penyimpanan magnetic pada harddisk

Material Penyimpan Data pada Hardisk

Material penyimpan data pada hardisk adalah ferromagnetik. Feromagnetik memiliki momen magnetik yang spontan, meski berada didaerah yang tidak terdapat medan magnetik. Temperatur Curie (Tc) adalah temperatur yang Membedakan magnetisasi spontan, ini memisahkan paramagnetik pada daerah T > TC dan ferromagnetik pada daerah T < TC.  Suseptibilitas paramagnetik ditentukan oleh hukum Curie T = χ/C, dimana C adalah konstanta Curie. (Baca lebih lengkap di : Bahan Feromagnetik)



Gambar 2. Kurva suseptibilitas terhadap temperature bahan paramagnetic dan feromagnetik

Bahan ferromagnetik sering diaplikasikan pada divais penyimpanan data karena dapat dimagnetisasi dan menyimpan medan magnet. Ketika material ferromagnetik diberikan medan aplikasi (H) maka medan magnet internl bahan (B) akan meningkat seiring peningkatan H, hingga pada H maksimum nilai B tidak akan bertambah lagi yaitu ketika medan magnet material telah termagnetisasi seluruhnya. Kemudian ketika medan aplikasi H diperkecil, penurunan medan magnet B tidak mengikuti penurunan medan magnet H sehingga menyimpan medan magnet pada titik remanennya. (Baca lebih lanjut di : Prinsip Magnet Permanen)



Gambar 3. Kurva histerisis bahan feromagnetik

Prinsip Kerja Hardisk

Posted by : MentorKita 0 Comments
Key Word : Do’a, Waktu Mustajab, Adab, Suci, Sholawat, Asmaulhusna, Mengulang Do’a.



Dalam berdo’a ada beberapa adab yang harus dilakukan suhingga do’a kita akan diterima oleh Allah yang maha pemurah. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin menjelaskan adab-adab yang dalam memanjatkan Do’a :

         1.      Dalam keadaan suci

Meminta atau berdo’a pa dzat yang Maha Suci, tentu akan jauh lebih baik dalam keadaan suci dari hadas besa dan hadas kecil.

“Sesungguhnya aku tidak suka berzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla kecuali dalam keadaan suci”. Atau beliau mengatakan, “kecuali dengan bersuci.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad. Al-Syaikh Al-Albani berkata hadist ini shahih)

         2.      Dilakukan pada waktu yang mulia

Di antara waktu yang mustajab adalah hari Arafah, Ramadhan, sore hari Jumat, dan waktu sahur atau sepertiga malam terakhir. (Baca Lebih lanjut di : Waktu mustajab do’a)

         3.      Dilakukan dalam keadaan yang khidmat / Khusyu

Khusyu dan tidak tergesa-gesa merupakan syarat dikabulkannya sebuah do’a. sebagaimana dijelaskan dalam hadis.

dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian berdoa kepada Allah maka berdoalah kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Sesungguhnya, Allah tidaklah mengabulkan doa seorang hamba, yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”

          4.      Dimulai dengan memiji Allah dan Sholawat nabi Muhammad

Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.”
(HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)

          5.      Memulai dengan syahadat dan memohon ampun pada Allah

Syahadat merupakan kalimat yang paling sempurna dan paling agung di seluruh dunia, sehingga akan lebih baik jika do’a diawali dengan kalimat syahadat

          6.      Memulai dengan memohon ampunan Allah

Salah satu yang menghalangi terkabulnya do’a adalah dosa-dosa yang dilakukan manusia, sehingga lebih baik jika memulai doa dengann do’a taubat, semoga dosa kita akan diampuni dan do’a kita akan diijabah. (Baca lenih lanjut di : Penghalang terkabulnya do’a)

          7.      Menggunakan suara yang lembut

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
(QS. Al-A’raf: 55)

          8.      Menghadap kiblat

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam.
(HR. Muslim)
          9.      Mengangkat tangan

Dari Salman radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan)

Cara mengangkat tangan:

Ibnu Abbas radhiallahu’anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan).
(HR. Thabrani)

          10.  Bertawasul dengan nama-nama Allah yang mulia

Asmaulhusna merupakan nama-nama Allah yang mulia, perintah untuk berdo’a menggunakan asmaulhusna disampaikan oleh Allah dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 180

Hanya milik Allah asmaulhusna, maka memohonlah kepada-Nya dengan asmaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran nama-nama-Nya (QS Al-A’raf : 180)

          11.  Mengulang-ngulang Do’a

Ibn Mas’ud mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila beliau berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali.
(HR. Muslim)

Adab Berdo'a

Posted by : MentorKita
Sabtu, 27 Agustus 2016
0 Comments
Key Word : Do’a, Ijabah, Waktu Mustajab, Sepertiga Malam


Berdo’a merupakan salah satu ibadah yang diperintahkan oleh Allah yang maha pemurah. Dalam melakukan do’a terdapat waktu-waktu khusus yang memiliki keutamaan jika seorang hamba berdo’a pada Rab-Nya. Berikut adalah waktu-waktu khusus yang memiliki keutamaan apabila kita berdo’a di dalamnya :

           1.      Sepertiga malam terakhir

Sepertiga malam terakhir atau waktu sahur merupakan waktu yang sangat utama untuk berdo’a. dalam sebuah hadis Allah yang maha pemurah telah berjanji akan mengabulkan setiap do’a yang dipanjatkan pada waktu ini, serta akan mengampuni setiap dosa bagi orang yang memohon ampun pada waktu sepertiga malam terakhir ini.  Berikut adalah hadis riwayat bukhari dan muslim yang menceritakan hal tersebut :

"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni" (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

           2.      Waktu antara adzan dan ikomah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah”
(Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)

           3.      Waktu sujud dalam shalat

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :"Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku’ wa Sujud 2/48)

           4.      Waktu ketika turun hujan

Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha "Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hujan, beliau berdoa: ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A (Ya Allah, -jadikan hujan ini- hujan yang membawa manfaat atau kebaikan." (HR. Bukhari)

           5.      Waktu setelah shalat

Dari Abu Umamah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib." (HR. at-Tirmidzi)

           6.      Hari jumat (antara dua khutbah)

Kemudian beliau bersabda: "Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut" (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu’anhu).

           7.      Hari arafah

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda yang artinya :“Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi).






Waktu Mustajab Do'a

Posted by : MentorKita
Kamis, 25 Agustus 2016
0 Comments
Key Word : Do’a, Islam, Penghalang Ijabah, Dosa, Adab, Khusyu, Kedzaliman


            Sahabat Allah yang maha agung berfirman dalam QS Al-Muminun ayat 60 bahwa allah akan mengabulkan setiap do’a yang dipanjatkan oleh hamba-hambanya. Tetapi dalam perkara pengabulan do’a terdapat beberapa hal yang dapat menghalangi terkabulnya suatu do’a yang kita panjatkan. ketika do’a kita belum terkabul maka marilah kitta introfeksi diri apakah diri kita masih sering melakukan perbuatan-perbuatan yang menghalangi terkabulnya suatu do’a seperti berikut :

1.      Dosa

Banyak hadis dan firman Allah yang menjelaskan bahwa dosa dapat menghalangi terkabulnya sebuah do’a. dosa-dosa seperti: memutus hubungan kekerabatan, bersikap lalim dalam berdoa, atau mengonsumsi makanan yang haram. Secara umum, seluruh perkara ini menjadi penghalang terkabulnya doa.

2.      Memakan makanan haram

Makanan yang haram menjadi sebab tertolaknya doa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis rasulullah yang diriwayatkan oleh imam muslim :

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR. Muslim)


3.      Meninggikan suara dan berlaku sombong ketika berdo’a

Meninggukan suara dan berlaku sombong ketika berdo’a menjadi salah satu penghalang terkabulnya suatu do’a, karena Allah telah berfirman untuk berendah diri dan menggunakan suara yang lembut ketika hambanya memanjatkan do’a

Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (Q.S. Al-A’raf:55)

4.      Tidak Khusyu dalam berdo’a

Kekhusyuan merupakan salah satu syarat diterimanya suatu ibadah termasuk do’a. Allah tidak akan mengabulkan do’a yang dipanjatkan secara lalai, ketika berdo’a hendaklah kita bersungguh-sungguh dengan hati yang yakin dan khusyu bahwa kita sedang meminta kepada dzat yang maha pemurah dan tentunya yakin bahwa do’a kita akan terkabul.

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits, yang sanadnya dinilai hasan oleh Al-Mundziri, dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian berdoa kepada Allah maka berdoalah kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Sesungguhnya, Allah tidaklah mengabulkan doa seorang hamba, yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”


5.      Putus asa kepada Allah

Allah telah berfirman bahwa Allah sebagaimana prasangka hamba-Nya kepada-Nya. Jika kita ketika berdo’a putus asa bahwa do’a kita tidak akan terkabul maka kemungkinan besar Allah tidak akan mengabulkan do’a kita. Padahal Allah telah menjamin bahwa Dia akan mengabulkan setiap do’a yang dipanjatkan hamba-hambanya tentunya dengan cara-Nya dan waktu yang paling tepat dan paling baik.

Dan Rabbmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (TQ.S. Al-Mu’min:60)

6.      Tergesa-gesa

Al-Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Doa yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa. Dirinya berkata, ‘Aku telah berdoa namun tidak juga terkabul.’


7.      Berdo’a meminta kedzaliman

Di muka bumi ini, tidak ada seorang muslim pun yang memanjatkan doa kepada Allah melainkan Allah pasti akan memberi hal yang dipintanya atau Allah akan memalingkannya dari keburukan yang senilai dengan isi doanya, sepanjang dia tidak memohon doa yang mengandung dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.” (H.r. Turmudzi dan Ahmad; dinilai sebagai hadits hasan-shahih oleh Al-Albani)


            Allah yang maha pemurah telah berjanji akan mengabulkan setiap do’a dan janji Allah adalah pasti kebenarannya. Pengabulan dari setiap do’a yang dipanjatkan tentu dengan cara Allah yang terbaik dan pada waktu yang paling tepat,

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan Allah akan memberinya salah satu di antara tiga hal: doanya segera dikabulkan, akan disimpan baginya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.” Para shahabat berkata, “Kalau begitu, kami akan banyak berdoa.” Rasulullah menanggapi, “Allah lebih banyak (untuk mengabulkan doa kalian).” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid; hadits ini berderajat sahih dengan adanya beberapa hadits penguat dari jalur ‘Ubadah bin Shamit yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim, serta dari jalur Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Ahmad dan selainnya.)



Allahu’alam

Penghalang Terkabulnya Do'a

Posted by : MentorKita 0 Comments

- Copyright © MentorKita - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -