Posted by : MentorKita
Rabu, 17 Agustus 2016
Key Word : Magnet Permanen, Kurva
Hysteresis, Faromagnetik, Ferimagnetik, Soft Magnet, Hard Magnet,
Magnetisasi
Gambar 1. Kurva hysteresis untuk soft
magnet dan hard magnet.
Bentuk dan
ukuran kurva hysteresis untuk bahan-bahan feromagnetik dan ferimagnetik
memiliki arti yang sangat penting dalam aplikasinya (Baca
juga : Bahan Feromagnetik). Daerah yang berada di dalam kurva
menunjukkan energi magnet yang hilang per satuan volume bahan per siklus.
Kehilangan energi ini diwujudkan dalam bentuk panas yang dapat menaikkan
temperatur material.
Berdasarkan
sifat hysteresis-nya, kedua bahan feromagnetik dan ferimagnetik
diklasifikasikan menjadi bahan magnetik lunak (soft magnet) dan bahan magnetik
keras (hard magnet). Bahan magnetik lunak digunakan pada alat yang bekerja
dalam medan magnetik bolak-balik dimana kehilangan energinya harus rendah,
misalkan untuk inti (core) transformator. Jadi, daerah yang berada di dalam
kurva hysteresis harus relatif kecil/ sempit. Akibatnya, bahan magnetik lunak
harus memiliki permeabilitas awal yang tinggi dan koersivitas yang rendah.
Material yang bersifat soft magnet, dapat mencapai magnetisasi jenuh dengan
pemberian medan magnet dari luar yang relatif rendah, sehingga akan mudah untuk
dimagnetisasi ataupun didemagnetisasi.
Pada material
hard magnetic memiliki energi yang relatif lebih besar dibandingkan dengan
material soft magnetic. Sehingga akan lebih sulit untuk memagnetisasi ataupun
mendemagnetisasi material hard magnet, karena itu dibutuhkan kuat medan magnet
yang besar. Hal ini terlihat pada kurva hysteresis hard magnet yang lebih
besar, dengan nilai magnetik saturasi serta koersivitas yang tinggi.