Posted by : MentorKita
Minggu, 28 Agustus 2016
Key Word : Harddisk, Media penyimpan data, feromagnetik,
Magnetisasi, Magnet Permanen.
Harddisk
adalah media penyimpanan dengan kapasitas penyimpanan mulai dari ratusan
megabyte hingga ratusan gigabyte dan akan terus bertambah sesuai dengan
kemajuan teknologi komputer. Kecepatan putaran ketika membaca dan menuliskan
data menentukan kecepatan akses data ke hard disk, oleh sebab itu akses data ke
hard disk adalah yang tercepat dibandingkan media penyimpanan yang lain. Harddisk
adalah media penyimpanan yang terbuat dari magnetik disk.
Harddisk
didisain untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Letak hard disk ada di dalam
cpu. Media penyimpanan ini memerlukan arus listrik sehingga dapat dilihat di
dalam cpu bahwa hard disk dihubungkan oleh power supply.
Data
dalam hard disk diletakkan pada piringan magnetik pada lingkaran-lingkaran yang
disebut dengan track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal
sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan,
harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan.
Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk
dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector
disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan
berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini
dinamakan latency. Dilihat dari koneksinya, hard disk ada dua macam. Yakni hard
disk SATA dan hard disk IDE (Utomo. Bagus Tri,
2013).
Gambar 1. Prinsip kerja penyimpanan magnetic pada harddisk
Material Penyimpan Data pada Hardisk
Material
penyimpan data pada hardisk adalah ferromagnetik. Feromagnetik memiliki momen
magnetik yang spontan, meski berada didaerah yang tidak terdapat medan
magnetik. Temperatur Curie (Tc) adalah temperatur yang Membedakan
magnetisasi spontan, ini memisahkan paramagnetik pada daerah T > TC dan
ferromagnetik pada daerah T < TC. Suseptibilitas
paramagnetik ditentukan oleh hukum Curie T = χ/C, dimana C
adalah konstanta Curie. (Baca lebih lengkap di : Bahan Feromagnetik)
Gambar 2. Kurva suseptibilitas
terhadap temperature bahan paramagnetic dan feromagnetik
Bahan
ferromagnetik sering diaplikasikan pada divais penyimpanan data karena dapat
dimagnetisasi dan menyimpan medan magnet. Ketika material ferromagnetik
diberikan medan aplikasi (H) maka medan magnet internl bahan (B) akan meningkat
seiring peningkatan H, hingga pada H maksimum nilai B tidak akan bertambah lagi
yaitu ketika medan magnet material telah termagnetisasi seluruhnya. Kemudian
ketika medan aplikasi H diperkecil, penurunan medan magnet B tidak mengikuti
penurunan medan magnet H sehingga menyimpan medan magnet pada titik remanennya.
(Baca lebih lanjut di : Prinsip Magnet Permanen)
Gambar 3. Kurva histerisis bahan feromagnetik