Posted by : MentorKita
Sabtu, 27 Agustus 2016
Dalam berdo’a ada beberapa adab yang harus dilakukan
suhingga do’a kita akan diterima oleh Allah yang maha pemurah. Imam
Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin menjelaskan adab-adab yang dalam
memanjatkan Do’a :
1. Dalam
keadaan suci
Meminta atau berdo’a pa dzat yang
Maha Suci, tentu akan jauh lebih baik dalam keadaan suci dari hadas besa dan
hadas kecil.
“Sesungguhnya
aku tidak suka berzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla kecuali dalam keadaan
suci”. Atau beliau mengatakan, “kecuali dengan bersuci.” (HR. Abu Daud, Ibnu
Majah, dan Ahmad. Al-Syaikh Al-Albani berkata hadist ini shahih)
2. Dilakukan pada waktu yang mulia
Di antara waktu yang
mustajab adalah hari Arafah, Ramadhan, sore hari Jumat, dan waktu sahur atau
sepertiga malam terakhir. (Baca Lebih lanjut di : Waktu mustajab do’a)
3. Dilakukan dalam keadaan yang khidmat / Khusyu
Khusyu dan tidak tergesa-gesa
merupakan syarat dikabulkannya sebuah do’a. sebagaimana dijelaskan dalam hadis.
dari Abdullah bin
Umar radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian
berdoa kepada Allah maka berdoalah kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahwa doa
tersebut akan dikabulkan. Sesungguhnya, Allah tidaklah mengabulkan doa seorang
hamba, yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”
4. Dimulai
dengan memiji Allah dan Sholawat nabi Muhammad
“Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji
dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.”
(HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)
5. Memulai
dengan syahadat dan memohon ampun pada Allah
Syahadat merupakan kalimat yang
paling sempurna dan paling agung di seluruh dunia, sehingga akan lebih baik
jika do’a diawali dengan kalimat syahadat
6. Memulai
dengan memohon ampunan Allah
Salah satu yang menghalangi
terkabulnya do’a adalah dosa-dosa yang dilakukan manusia, sehingga lebih baik
jika memulai doa dengann do’a taubat, semoga dosa kita akan diampuni dan do’a
kita akan diijabah. (Baca lenih lanjut di : Penghalang terkabulnya do’a)
7. Menggunakan
suara yang lembut
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan
suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas.”
(QS. Al-A’raf: 55)
8. Menghadap
kiblat
Dari
Jabir radhiallahu ‘anhu,
bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika
berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa
sampai matahari terbenam.
(HR. Muslim)
9. Mengangkat
tangan
Dari Salman radhiallahu
‘anhu, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada
hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali
dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan)
Cara mengangkat tangan:
Ibnu
Abbas radhiallahu’anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa, beliau menggabungkan
kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap
telapak tangan).
(HR. Thabrani)
10. Bertawasul
dengan nama-nama Allah yang mulia
Asmaulhusna merupakan nama-nama
Allah yang mulia, perintah untuk berdo’a menggunakan asmaulhusna disampaikan
oleh Allah dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 180
Hanya
milik Allah asmaulhusna, maka memohonlah kepada-Nya dengan asmaulhusna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran nama-nama-Nya (QS
Al-A’raf : 180)
11. Mengulang-ngulang
Do’a
Ibn
Mas’ud mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila beliau berdoa,
beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau
mengulangi tiga kali.
(HR. Muslim)