Posted by : MentorKita
Senin, 01 Agustus 2016
Key Word : Material, Diamagnetik, Magnet, Orbital Elektron, Sejarah
Penemuan, Magnetisasi, Induksi magnetic, Medan magnet, Suseptibilitas.
Bahan
diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom
atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday & Resnick,
1989). Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan
diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan
berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet
atomis yang arahnya berlawanan.
Sifat
diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua bahan
bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital. Bahan dapat
bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyaispin
elektron yang tidak berpasangan.
Dalam bahan
diamagnetik hampir semua spinelektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak
menarik garis gaya. Contoh bahan diamagnetik yaitu : bismut,
perak, emas, tembaga dan seng. Bahan diagmanetik memiliki suseptibilitas negatif,
kerentanan lemah untuk medan magnet. bahan Diamagnetic sedikit
ditolak oleh medan magnet dan materi tidak mempertahankan
sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus. Dalam bahan diamagnetic
semua elektron dipasangkan sehingga tidak ada magnet permanen saat bersih per
atom. sifat Diamagnetic timbul dari penataan kembali dari orbit elektron
dibawah pengaruh medan magnet luar. Sebagian besar unsur dalam tabel periodik, termasuk
tembaga, perak, dan emas, adalah diamagnetic. Diamagnetisme
adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet
ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek
tolak menolak.
Diamagnetik
adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian
superkonduktor (Baca juga : Bahan Superkonduktor) yang
memiliki kekuatan magnet yang kuat. Semua material menunjukkan
peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan
magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena
pasangan elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa
diamagnetik yang lemah. Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik
jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik. Material yang disebut diamagnetik umumnya
berupa benda yang disebut 'non-magnetik', termasuk di antaranya air, kayu, senyawa
organic seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa logam
seperti tembaga, merkuri ,emas dan bismut. Superkonduktor
adalah contoh diamagnetic sempurna.
Secara susunan konpigurasi elektron kita dapat lihat bahwa bahan
diamagnetik terlihat memiliki elektron yang tidak berpasangan dengan jumlah
yang relatif banyak jika dibandingkan dengan jenis bahan magnet lainnya seperti
yang dapat kita lihat pada tabel dibawah ini :
Ciri-ciri dari bahan diamagnetik
1.
Bahan yang
resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah nol.
2.
Jika
solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
3.
Suseptibilitas
bahan ini bernilai negative.
Sejarah Singkat
Pada
tahun 1778, S. J. Bergman menjadi orang pertama yang berhasil mengamati
bahwa bismuth dan antimony ditolak oleh medan magnet luar. Susceptibilitas
pada bahan ini bernilai sangat kecil dan bernilai negatif sebagai tanda bahwa
magnetisasi yang muncul pada bahan ini berlawanan arah dengan medan magnet luar
yang diberikan pada bahan tersebut. Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital
elektron sehingga semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron
orbital. Bahan dapat
bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin
elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin
elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya.
Magnetisasi Pada Bahan Diamagnetik
Diamagnetisme
adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai
medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Hal ini terjadi karena Gerak orbital bertindak seperti
loop arus kecil . Kita dapat mangibaratkan loop ini berorientasi secara acak ,
seperti dalam kasus paramagnetik. Ketika medan magnet diberikan pada sebuah
elektron bebas dalam loop arus kecil, Induksi Faraday menyebabkan elektron
dipercepat atau diperlambat. Hal ini pada gilirannya mengubah arus efektif
dalam lingkaran, yang mengubah kekuatan dipol. Karena muatan negatif dari
elektron meningkat, dipol magnetik dalam arah yang berlawanan dengan arah medan
magnet timbul.
Bahan diamagnetik dalam medan magnet
Bila
bahan diamagnetik ditempatkan dalam medan magnet H, maka vektor magnetisasi M
akan berarah berlawanan dengan medan luar dan menyebabkan medan di dalam
material sedikit lebih kecil dari ยต0 H.
Jika bahan
diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan
berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet
atomis yang arahnya berlawanan. Karena medan magnet atomis yang berlawanan maka
menimbulkan gaya yang dapat menyebabkan saling tolak menolak anatara bahan
diamagnetik dengan sumber magnet. Dan gaya ini lah salah satu faktor adanya
diamagnetic levitation. Serta resultan medan dalam bahan Nol.
ngentod kak
BalasHapus