Posted by : MentorKita
Minggu, 28 Agustus 2016
Key Word: Do’a, Mustajab, Ijabah, Musafir, Do’a Dzun Nun, Manusia
Allah memerintahkan
hamba-hamba-Nya untuk berdo’a dalam Al-Quran surat Al-Mukmin :
“Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdo'alah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'”. (QS.
Al-Mukmin 40: 60)
Do’a merupakan
perintang yang dari Allah yang maha pengasih. Doa setiap manusia pasti akan
diijabah dengan cara dan waktu yang ditentukan oleh Allah, dan ketentuan Allah
merupakan ketentuan yang terbaik dan pasti terjadi. Dari beberapa riwayat
hadits dan ayat-ayat Al-Qur'an, disebutkan ada Do'a-do'a yang mudah untuk
dikabulkan oleh Allah azza wa jalla (Do'a Mustajab). Do'a-do'a mustajab itu
diantaranya adalah:
1. Do’a Seorang Muslim Untuk
Saudaranya Tanpa Dia Ketahui
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwasanya ia berkata,
“Apabila seorang Muslim mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka
pasti malaikat yang ditugaskan (kepadanya) akan mengucapkan, “Engkaupun akan
mendapatkan yang semisalnya”. (HR.
Muslim)
2. Do’a Orang Yang Teraniaya
Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau
bersabda kepadanya, “Takutlah kalian terhadap do’a orang yang dizhalimi, karena
tidak ada hijab antara do,a itu dengan Allah” (HR. Bukhari)
3. Do’a Orang Tua Untuk Anaknya
4. Do’a Seorang Musafir
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda, “Ada tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu do’a orang
yang teraniaya, do’a musafir, dan do,a orang tua untuk anaknya” (HR. Tirmidzi )
5. Do’a Orang Yang Berpuasa
Ketika Berbuka
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah no. 1753)
6. Do'a Pemimpin Yang Adil
Dari Abu Hurairah ra., secara marfu’, “Ada tiga golongan
yang do’anya tidak ditolak, orang yang berpuasa hingga berbuka, do’a pemimpin
yang adil dan do’a orang yang teraniaya. Allah akan mengangkat do’a mereka ke
atas awan, membukakan pintu-pintu langit untuknya, dan berfirman, ‘Demi
kemuliaan-Ku, sungguh, Aku akan menolongmu walaupun dengan selang waktu’” (HR. Tirmizi )
7. Doa Anak Shaleh
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah ra., “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga
perkara, yaitu sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih
yang mendo’akan orang tuanya” (HR.
Muslim)
8. Do’a Orang Yang Berada Dalam
Keadaan Darurat
Allah SWT
berfirman: “Atau siapakah yang
memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya,
dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai
khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah
kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml 27: 62)
9. Do’a Orang Yang Tidur Dalam
Keadaan Suci Dan Berdzikir
Dari Mu’adz bin
Jabal, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila seorang muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, lalu
terbangun di malam hari, kemudian berdo’a kepada Allah SWT meminta kebaikan
dunia dan akhirat, maka pasti Allah akan memberikan kepadanya”. (HR. Abu
Dawud dan Ahmad )
10. Berdo’a Dengan Menggunakan
Do’a Dzun Nun (Do’a Nabi Yunus alaihissalam)
Dari Sa’ad bin
Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah
SAW bersabda, ‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam
perut ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’.
Jika seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkannya’”
(HR. Tirmidzi )
11. Do’a Orang Yang Terbangun Di
Malam Hari Dengan Do’a Yang Ma’tsur
Dari Ubadah bin
Shamit ra., dari nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Brangsiapa yang terjaga di malam hari, lalu
mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku
walahul hamdu, wahuwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir, Alhamdulillaah,
wasubhanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa
quwwata illaa billaah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak
ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan: ‘Allahummaghfir lii’ (Ya
Allah, ampunilah aku). Atau do’a yang lain, niscaya akan dikabulkan do’anya.
Jika ia berwudhu’ dan shalat, maka diterimalah shalatnya” (HR. Bukhari )
12. Do’a Anak Yang Berbakti
Kepada Kedua Orang Tuanya
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih
di surga, lalu ia bertanya, ‘Dari mana aku memperoleh derajat ini?’. Allah SWT
berfirman, ‘Dengan permohonan ampun anakmu untukmu’” (HR. Ahmad, sanadnya dinyatakan shahih olh Ibnu Katsir)
13. Do’a Orang Yang Menunaikan
Haji, Umrah Dan Berperang Di Jalan Allah SWT
Berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau
bersabda, “Orang yang berperang di jalan
Allah, orang yang menunaikan haji, dan orang yang menunaikan umrah adalah
utusan-utusan yang menghadap kepada Allah. Mereka dipanggil oleh-Nya, lalu
mereka memenuhi panggilan-Nya, dan mereka pun meminta kepada-Nya, maka Allah
akan memberinya” (HR. Ibnu Majah)
14. Do’a Orang Yang Banyak
Berdzikir Kepada Allah SWT
Dari Abu
Hurairah ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang
banyak berdzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil”
(HR. al-Baihqi dan ath-Thabrani )
15. Do’a Orang Yang Dicintai Dan
Diridhai Oleh Allah SWT
Dari Abu
Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku,
maka sungguh Aku menyatakan perang dengannya. Hamba-Ku tidak akan dapat
mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa
yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus mendekatkan dirinya kepada-Ku
dengan amalan-amalan nafil, sehingga Aku mencintainya. Maka jika Aku telah
mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar,
penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang
dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku
akan memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan
melindunginya. Aku tidak pernah ragu-ragu dalam sesuatu yang Aku kerjakan
seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin. Hal itu karena ia
tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka keburukan terjadi kepadanya’”
(HR. Bukhari)
16. Orang Yang Memperbanyak
Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia
Dari Abu
Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda. "Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah,
maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang". (HR. Tirmidzi,
dan al-Hakim )
Syaikh
Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang
memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari cobaan, sebab ciri
seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah.
Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang
bencana berbeda dengan orang kafir dan zhalim sebagaimana firman Allah SWT.
"Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia
memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian
apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan
yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum
itu". (QS. Az-Zumar : 8).
Dan firman Allah SWT:
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa
kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami
hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat),
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya
yang telah menimpanya". (QS. Yunus
: 12)
17. Doa Orang Dalam Keadaan
Terpaksa.
Allah SWT
berfirman. "Atau siapakah yang
memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya,
dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai
khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat
sedikitlah kamu menginga(Nya)". (QS. An-Naml : 62)
Imam As-Syaukani
berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia sangat membutuhkan Allah
dalam segala hal terlebih orang yang dalam keadaan terpaksa yang tidak
mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
orang terpaksa adalah orang-orang yang berdosa dan sebagian yang lain
berpendapat bahwa yang dimaksud terpaksa adalah orang-orang yang hidup dalam
kekurangan, kesempitan atau sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan
huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq
(keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yang berdoa dalam keadaan
terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yang menghalangi
terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah telah menjamin
bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan
doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang untuk
ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya